Siap Melangkahkan Jejak-Jejak Baru di Tahun 2020. Ini Resolusi Saya!
Orang-orang bersemangat menjelang tahun 2020, tapi tidak dengan saya. Entah kenapa pada akhir tahun semangat saya menurun. Saya yang biasanya aktif bersosmed, update feed hingga berbagi aktivitas harian lewat instastory hampir setiap hari, kini jarang melakukannya pada minggu-minggu awal Januari 2020. Hari-hari saya yang kerap ceria malah menjadi suram. “Mau ngapain lagi tahun ini? Kayaknya bakal gini gini saja seperti yang sudah-sudah.” Kala itu titik dimana saya ingin menyerah saja dengan perjalanan hidup selalu tidak sesuai ekspetasi.
Nampaknya wewangian tanah sehabis diguyur hujan semalam membawa angin segar. Menengadah ke langit yang keseringan menurunkan hujan di Bulan Januari, saya melakukan perenungan seorang diri,” Hei, YOU! Emang nggak mau buat goal-goal baru?”
Melakukan percakapan dengan diri sendiri seakan senampar diri sendiri. Kalau boleh jujur sebenarnya saya kurang serius menjalani hidup tiga tahun terakhir ini. Saya terlalu menyepelekan hidup dan hanya bermain-main mengikuti air mengalir saja. Proses hidup saya lebih lambat dibandingkan teman-teman sebaya. Saya memang tidak mau membandingkan hidup saya dengan orang lain yang sudah di depan, namun masak saya tidak mau menyusul? “Buat rencana yang matang, usiamu bukan anak-anak lagi!”
Tahun lalu saya mengalami banyak kekecewaan, kegagalan juga kepahitan. Mengapa harus terpaku dengan kesalahan tahun lalu? Ada asa yang menanti di tahun baru ini? YES, awal tahun saya akan membuat target yang positif. Tujuan-tujuan yang saya inginkan berharap menjadi kenyataan. Meskipun saya sendiri tidak tahu apa yang bakal terjadi di tahun ini, setidaknya saya sudah membuat resolusi tahun 2020 yang bisa menuntun perjalanan tahun ini lebih baik lagi.
Tak mau mengikuti tren, resolusi yang saya lakukan ini semata-mata karena saya sungguh-sungguh ingin menjalani hidup dengan punya tujuan benar di tahun ini. Tahun baru saya ingin membentuk pribadi yang baru, membuang dendam di tahun lalu dan memulai lembaran baru.
?Buat Resolusi Tahunan, Akankah Hanya Omong Kosong??
Kebiasaan kala Januari jiwa diliputi semangat-semangatnya menyambut tahun dengan penuh harapan, lalu Februari datang dan melupakan semua itu. Endingnya tidak bisa menyelesaikan target di akhir hari ke 365. Oh tidak! Saya tidak mau terulang dari tahun ke tahun, lagi dan lagi. Saya sudah punya pedoman apa-apa yang membuat saya bisa fokus menjalankan resolusi tahun ini.
Saya tak ingin muluk-muluk, mau menjadi ini itu, mau usaha jualan ini itu, mau traveling ke sini ke situ. Juga saya tak akan punya resolusi diet. Stop turun berat badan sekian kilo dalam waktu tertentu karena tahu nggak bakalan terwujud hahaha. Mulai aja dengan hal-hal kecil asal bisa dikerjakan seperti mengurangi menggunakan handphone untuk buka sosmed, menggunakannya lebih berguna untuk membaca dan menulis di dalamnya.
Memulai awal tahun yang lebih baik, bukan berarti saya menutup rapat-rapat tahun lalu. Ada pencapaian di tahun 2019 yang bisa membuat saya bersyukur. Tahun 2019 adalah kejutan yang tidak saya duga dalam hidup. Saya malah terjun ke passion baru. Tahun 2019 sudah tenggelam, saatnya terbit menyala bersama tahun 2020. Saya siap membuat jejak-jejak baru demi meraih goals di tahun 2020!!
?Ini Resolusi Saya Tahun Ini ?
“Esok hari adalah halaman kosong pertama dari buku setebal 365 halaman. Tulislah hal yang bagus” —Brad Paisley
Tahun baru, semangat baru, inspirasi baru! Awal yang baru untuk berencana biar segalanya akan berubah. Saya buat note tentang list resolusi yang saya ketik di handphone. Ya karena handphone selalu saya pegang, jadi bisa mengingat dari waktu ke waktu agar konsisten menjalankan resolusi tersebut. Dan ini dia resolusi-resolusi yang akan saya jalankan :
1. Melahirkan Novel Baru
Impian memiliki novel perdana itu terwujud dan diterbitkan tahun 2018, novel yang saya tulis tahun 2017.
Sayang sekali selanjutkan saya menyia-nyiakan waktu tiga tahun tanpa menulis. Asal tahu saja, saya tipe orang yang kebanyakan ide, hanya menulis draft 1-3 bab lalu meninggalkannya dan menulis hal lain. Kadang hanya terbayang ide dalam otak tanpa menuangkan ke tulisan. Alasannya nanti deh buka laptop. Padahal dulu awal tahun 2018 sudah berkomitmen menulis dengan media yang ada yakni handphone jadul gegara laptop rusak. Dan itu sudah berjalan beberapa bab. Namun karena punya handphone baru jadi berbengkalai. Pas punya pinjemen laptop dari kakak malah tidak melanjutkan membuat draftnya hanya karena laptopnya tidak bertahan lama kerjanya, jadi cuma saya pakai ngeblog. Hmm ada aja deh alasannya. Eh sekarang awal tahun 2020 laptop itu rusak. Serasa ditampar deh dengan keadaan.
Januari ini saya terima royalti. Meskipun novel saya tidak populer, royalti itu seakan angin segar pengingat kalau saya harus menghasilkan buku kembali. Kenapa dulu saya bisa me nyicil lewat handphone padahal layar kecil, sekarang punya layar lebar tidak bisa? Mungkin gegara kebanyakan buka sosmed ini itu yang memang tidak menghasilkan manfaat hanya galau. Bismillah deh komitmen melanjutkan draft yang terbengkalai deh dengan menargetkan setiap hari ada halaman yang sudah saya tulis.
2. Upgrade Skill Bahasa Inggris
Zaman sekolah dulu saya jago dalam gampang memahami bahasa asing itu.
Namun karena tidak dibiasakan dalam dunia nyata dan sudah menyepelekannya jadi rasanya kemampuan itu tidak ada apa-apanya. Saya masih bisa membaca bahasa Inggris namun untuk berbicara dan mendengarkan bahkan menulis masih payah. Padahal memiliki kemampuan bahasa Inggris tuh berguna untuk segala persaingan yang kelak ada di depan mata. Ketika akan mengajukan beasiswa kuliah, saya kewalahan memenuhi syarat bahasa inggris, hasil tes masih jauh di bawah standar jadinya saya menurunkan niat untuk melanjutkan kuliah. Juga ketika ingin melamar program exchange ke luar negeri, ketar ketir membayangkan adanya wawancara bahasa inggris, lagi-lagi urung niat saya menjajal.
Padahal aplikasi bahasa inggris sudah mendekam lama di dalam handphone sudah lama tak tersentuh udah setahunan. Saya sudah download seperti BBC Learning English, Elsa Speak. Ya kapan mau mulai bahasa Inggris kalau bukan sekarang? Saya tidak ingin ada penyesalan lagi.
3. Rajin Berolahraga
Semua orang tahu olahraga itu bikin badan sehat. Tapi meskipun tahu apakah dijalani? Tidak kan? Itu juga yang saya tidak lakukan selama ini. Guru SD saya dulu bilang kalau mau tuanya sehat, mudanya harus rajin olahraga. Yah, nasihat yang hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan.
Saya diingatkan kala akhir tahun 2019 dalam perjalanan pulang dari luar kota. Jarang sekali saya berdesak-desakan dalam bis, biasanya dapat tempat duduk. Saat berdiri itu saya bertemu dengan perempuan tua dan hanyut dalam perbincangan sembari tidak melupakan lelahnya berdesak-desakan. Usia 60an, beliau masih sehat melakukan perjalanan seorang diri. Saya mendapatkan kisah yang luar biasa. Beliau cerita sudah terbiasa naik bis dan berdesak-desakan begini, bahkan keliling luar negeri pun kerap, puluhan negara sudah dijelajahi. Bahkan mendaki banyak gunung juga menyelam. Ternyata resepnya terlihat muda di usia senja adalah rajin olahraga setiap hari. Di usia sekarang pun beliau juga masih olahraga. Kebiasaan itu yang menurun kepada cucu-cucunya. Beda dengan saya yang jarang olahraga.Kalau pulang dari luar kota (padahal juga berjarak 3 jam) mesti badan saya rasanya rontok pengennya rebahan di kamar, sementara beliau setelah turun dari bis katanya masih ada acara sungguh jiwanya masih fit. Itu yang membedakan saya dengan wanita tua itu.
Hidup sehat di usia tua jadi cita-cita saya. Bukti nyata yang sudah saya lihat langsung dari sosok wanita tua itu. Makanya saya sudah mulai rajin olahraga. Kala sore biasanya saya mengayuh sepeda dan berkeliling mencari keringat. Ya meski bukan olahraga berat setidaknya saya bisa dibuat lelah dengan aktivitas tersebut. Olahraga bikin kurus? Itu sih bonus, yang ingin saya harapkan dari berolahraga adalah memiliki jiwa yang sehat. “Mens Sana In Corpore Sano” seperti itulah ya.
4. Giat Menabung
Setiap bulan uang masuk, tanpa menyisakan apapun di bulan berikutnya. Pengalaman ketika keluarga sakit, saya merasa hina tidak bisa menolong. Makanya saya ingin menyisihkan uang ke tabungan dan juga dana darurat karena tidak ada yang tahu nasib ke depannya.
Bentuk perencanaan keuangan yang harus saya disiplinkan mulai sekarang. Tidak lupa saya pun harus mencatat pengeluaran secara rutin dan teratur. Saya sudah mulai pakai App Money Lover jadi tahu apa saja yang sudah saya belanjaan. Nantinya sudah terbiasa me nabung saya bisa mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik mana yang perlu perlu diutamakan dan mengurangi sifat hedon.
5. Lebih Banyak Membaca Buku
Ada yang bilang kalau Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah salah satu proses paling penting dalam menulis. Saya berkomitmen ingin menulis novel, masak tidak dibarengi dengan membaca buku? Kalau ingin jadi penulis ya harus membaca juga.
Saya ingin memiliki banyak referensi agar tidak kehabisan ide kala menulis, memperkaya kosa kata, juga memperluas wawasan. Bulan Januari ini saya mengawali membaca. Tiga buku karya penulis favorit saya, Agatha Christie, sudah saya santap. Rahasia Chimneys, Maut di Udara, Misteri Tujuh Lonceng.
6. Rutin Pakai Skincare
Tidak hanya uang saja yang bisa digunakan sebagai investasi masa depan. Skincare bagi seorang wanita adalah investasi yang terasa khasiatnya pada 5-10 tahun mendatang.
Nggak heran kalau lihat drama korea yang mana si emak malah terlihat muda ya itu gegara skincare. Makanya saya ingin mulai rajin skincare-an, nggak sekedar Facial Wash an lah. Tahun 2019 awal mulai saya mengenal skincare mulai toner, Essence, serum, hingga krim pencerah. Tahun itu bahkan baru pakai sunscreen padahal usia sudah seperempat abad. Tidak apa-apa terlambat daripada tidak sama sekali. Tahun lalu saya masih malas kalau skincare-an di malam hari dibandingkan pagi hari gegara sudah lelah dan ngantuk. Tahun ini tidak boleh terlewatkan rutin pakaian skincare. Apalagi koleksi skincare lumayan banyak sepanjang tahun ini jadi tidak terlalu memangkas pengeluaran bulanan lagi.
7. Aktif Ngeblog Kembali
Pertengahan 2019 produktivitas ngeblog saya menurun. Namun bukan berarti saya tidak menulis apapun, saya masih menulis kok cuma mereview produk lewat akun sosmed yang kebanyakan dari endorse. Blog yang berniche traveling juga sudah terbengkalai, padahal tahun 2019 saya sering melakukan perjalanan ke luar kota sayangnya tidak membawa cerita yang saya ulas. Niatnya dulu membuat blog itu ingin menjadi Blogger traveler loh!
Tahun ini saya ingin lebih produktif menulis dan menulis. Banyak sekali curhatan yang ingin saya pamerkan ke dunia maya. Memperluas tulisan, saya pun juga menulis di Breakrow.com yang menjadi pilihan tepat bagi saya yang doyan menulis. Platform sosial blogging ini nggak perlu ribet ngatur layout, tinggal nulis aja!
“Kamu tidak pernah terlalu tua untuk menetapkan tujuan lain atau memimpikan impian baru” – CS Lewis
Apa yang saya tulis di blog ini adalah pengingat diri sendiri agar konsisten menjalankan resolusi ini. Saya berharap resolusi ini bisa bertahan sepanjang tahun 2020. Ini resolusi saya, kamu sudah menyusunnya belum? Kalau belum, kamu belum terlambat kok!