Dekade Baru, Semangat Baru, Ini Resolusiku di Tahun Baru 2020


Hampir sebulan sudah tahun baru di dekade yang baru ini terlewati. Januari 2020 tinggal tersisa beberapa hari dan saya merasa belum melakukan banyak hal yang bermanfaat. Bingung rasanya, apa yang akan saya lakukan selama setahun ke depan.
“Tidak ada kata terlambat untuk membalikkan keadaan. Anda hanya satu-satunya rintangan.”
Dave Ramsey, pebisnis Amerika dan perencana keuangan
Setelah membaca peribahasa tersebut, semangat saya mendadak naik kembali. Pemikiran pun dimulai dengan mengevaluasi resolusi yang saya nyatakan untuk tahun lalu. Ternyata, banyak hal yang belum saya wujudkan sebagai berikut.

- Menerima endorsement dan pendapatan iklan dari blog.
- Dipercaya menjadi juri lomba blog.
- Membuat konten hasil kolaborasi dengan narablog lain yang lebih senior.
- Menerbitkan buku baru.
- Mewujudkan usaha sendiri.
- Meraih gelar FSAI.
- Berlibur dengan uang sendiri tanpa berutang.
Dipikir-pikir, resolusi yang tidak tercapai cukup banyak. Saya berusaha mengevaluasi, mengapa hal ini bisa terjadi? Rupanya, saya terlalu banyak menetapkan resolusi untuk diri saya sendiri ketika harus fokus melewati satu persatu tahap kehidupan dan memang belum saatnya saya meraup semuanya. Istilahnya, jangan terlalu maruk, ini-itu yang dimau semuanya digaruk.
“Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
Ir. Soekarno, proklamator kemerdekaan dan presiden pertama Republik Indonesia
Peribahasa tersebut memang tidak salah. Tanpa cita-cita yang tinggi, kita tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas untuk menghasilkan performa terbaik. Akan tetapi, cita-cita yang tidak realistis membuat usaha kita menjadi tidak fokus dan malah menimbulkan masalah dalam hidup, bukannya membawa diri ke arah yang lebih baik. Untuk itu, saya menetapkan resolusi yang lebih nyata dan realistis dalam menghadapi tahun 2020.
Meningkatkan kualitas artikel untuk kembali memenangkan lomba blog

Semester kedua tahun 2019, prestasi saya di dunia blogging merosot. Terakhir kali saya memenangkan lomba blog di bulan Oktober 2019, setelah itu semua lomba yang saya ikuti tidak menghasilkan penambahan prestasi. Saya sudah berusaha meningkatkan kualitas artikel dan tetap belum kompetitif.
Setelah membaca ulang artikel-artikel tersebut dan berguru dari para juara, saya merasa pendekatan saya tak lagi relevan. Gaya penulisan formal dan saintifik yang dulu disukai dengan alasan informatif kini berubah menjadi tulisan populer yang lebih santai, banyak basa-basi, asalkan tetap dekat dengan pembaca dan mampu menyampaikan makna yang dimaksud. Baiklah, saya harus banyak belajar agar kualitas artikel saya meningkat dan kembali ke jalur kemenangan.

Kualitas konten kreatif pun akan saya tingkatkan lagi di tahun 2020. Adobe Photoshop dan Vegas Pro akan lebih intensif digunakan dibandingkan sebelumnya yang banyak mengandalkan Microsoft Publisher dan PowerPoint, meskipun memang menghabiskan lebih banyak waktu. Mengingat kesibukan saat ini, saya akan mencoba lebih serius dan sungguh-sungguh dalam membuat suatu konten, biar partisipasinya lebih sedikit tetapi bisa memenangkan semuanya tentu terasa lebih berharga.
Berbagi lebih banyak pemikiran dengan masyarakat
Tidak ada gunanya terus menimba ilmu jika tidak ada kontribusi yang bisa diberikan atasnya kepada dunia. Saya menyadari hal ini dengan bercita-cita menulis buku lagi, tetapi keterbatasan waktu dan ide membuat progress-nya nol besar. Untunglah, masih ada beberapa ulasan terkait otomotif dan gawai yang dimuat di Mojok.
Tahun ini, saya berniat membagikan lebih banyak pemikiran dan tentunya berharap ada media massa yang mau mempublikasikannya untuk jangkauan yang luas. Jika mengandalkan blog, akun jejaring sosial, atau kanal YouTube pribadi, penerima pesannya terbatas. Topik bahasannya seputar kompetensi dan hobi saya, yaitu mencakup perasuransian, matematika, perencanaan keuangan, dan ulasan gawai. Hal ini tidaklah mudah karena media pada umumnya tentu lebih menyukai bahasan terkait politik, tetapi saya akan tetap mencoba.
Meningkatkan kualitas pengajaran dan penilaian
Saya banyak terinspirasi oleh kiprah para narablog senior dengan prestasi yang jauh lebih banyak dari saya, termasuk di antaranya Mbak Katerina dan Mas Adhi Nugroho. Mereka dipercaya untuk membagikan ilmu kepada narablog baru dan menjadi juri atas beberapa lomba blog. Saya sadar betul, kemampuan dan kualitas saya masih jauh di bawah mereka.
Selain itu, tidak cukup pandai membuat konten untuk bisa menjadi juri lomba blog yang mumpuni. Seorang penilai harus mampu memberikan objektivitas yang mewakili kriteria masyarakat umum, bukan terbatas pada selera pribadi. Penilai juga harus mampu mendeskripsikan kriteria tersebut dan mengajarkan orang banyak bagaimana cara mencapainya.

Semua ini saya pelajari dengan menimba pengalaman sebagai asisten dosen. Saya belajar untuk membagikan ilmu dan menilai dengan adil dan objektif kepada adik tingkat tanpa memandang penilaian saya mengenai sikap mereka dan kedekatan individual. Jika saya bisa bersikap adil kepada orang yang saya kenal, lebih besar harapan saya juga bisa bersikap adil kepada orang yang tidak saya kenal. Hal ini tak hanya penting untuk modal menjadi juri lomba, tetapi dalam kehidupan secara menyeluruh. Pada intinya, tidak ada kepemimpinan yang baik tanpa standar pengajaran dan penilaian yang mumpuni.
Memberikan peran nyata dalam dunia aktuaria

Sebagai mahasiswa program studi ilmu aktuaria, saya menjalani studi untuk menjadi aktuaris. Dengan kondisi saat ini, Indonesia masih memerlukan peran nyata para aktuaris dan calon aktuaris untuk mengembangkan dunia asuransi dan manajemen risiko. Ditambah lagi, dunia yang semakin maju menuntut industri untuk mampu mengimplementasikan perhitungan matematis dengan algoritma komputasi tingkat lanjut.
Dengan fasilitas yang diberikan oleh pemberi beasiswa, saya bisa mengikuti konferensi aktuaria pada tahun 2018 dan 2019 tanpa menggelontorkan biaya sepeserpun. Setelah menjadi peserta selama dua tahun, saya berharap tahun ini bisa kembali mengikuti konferensi dan kini bertukar posisi sebagai pembicara. Kesempatan itu ada melalui program call for paper di konferensi tingkat Asia, tetapi persaingannya tentu ketat dan saya juga bingung, materi apa yang bisa saya bawakan? Semoga saya mendapatkan idenya.
Segera merengkuh gelar ASAI
FSAI adalah gelar tertinggi saat ini dalam program sertifikasi profesi yang dilakukan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia dan ini adalah cita-cita saya juga. Akan tetapi, untuk mencapainya, kita harus terlebih dahulu merengkuh gelar ASAI alias menjadi ajun aktuaris. Gelar seperti ini memberikan nilai tambah bagi pribadi kita dalam meraih jabatan dan mendapatkan renumerasi yang lebih baik di industri.
Semoga di akhir tahun 2020 ini, saya bisa memeroleh gelar tersebut. Untuk itu, saya harus mengikuti beberapa ujian yang belum diperoleh sertifikatnya. Beberapa materi perlu saya dalami agar bisa lulus dari ujian-ujian tersebut, khususnya berkaitan dengan metode statistika lanjut dan pemodelan risiko. Tak sekadar untuk ujian, saya berharap ilmu tersebut bisa dikembangkan dan diaplikasikan di dunia kerja.
Menjadi Sarjana yang mumpuni
Jika tak ada rintangan dan hambatan, semester depan adalah semester ketujuh dalam studi Sarjana saya. Berkaca pada senior, saat itu sebagian angkatan telah menyelesaikan studi mereka, memeroleh ijazah, dan terjun ke dunia kerja. Itu berarti mereka bisa hidup mandiri secara finansial lebih awal, ketika rekan-rekan yang tersisa masih sibuk meratapi naskah skripsi yang belum disidangkan.
Semoga, saya bisa mengikuti jejak mereka yang lulus dalam tiga setengah tahun. Disiplin belajar harus ditingkatkan dan topik skripsi mulai harus dicari karena waktu berjalan begitu cepat tanpa terasa, meskipun tentunya juga tak boleh tergesa. Tak hanya aspek akademis, saya pun perlu belajar mandiri terkait kompetensi tambahan yang tidak diajarkan di bangku kuliah dan sulit dipraktekkan karena memang tidak ada kebutuhannya selama kuliah, tetapi sangat dibutuhkan di dunia kerja. Penguasaan terhadap Microsoft Excel, Microsoft Access, dan bahasa pemrograman SQL serta R terus diperdalam.
Mendapatkan pekerjaan segera setelah lulus kuliah

Setelah lulus Sarjana, sebagian senior langsung masuk dunia kerja dan sebagian sisanya harus terlebih dahulu merasakan posisi sebagai penganggur. Menghabiskan waktu untuk membuat dan mengirimkan lamaran kerja, sisanya rebahan di kasur kamar tanpa memeroleh pendapatan dan pengalaman, sedangkan pengeluaran tetap berjalan dan semuanya harus ditanggung orang tua. Ilmu pun lebih cepat terlupakan karena tidak diaplikasikan.
Oleh karena itu, saya berharap bisa langsung memeroleh pekerjaan setelah mendapatkan gelar Sarjana. Saya terbuka terhadap peluang kerja di mana saja, tetapi memang industri asuransi tetap menjadi pilihan utama. Mengingat tahun lalu saya menjalani pemagangan di perusahaan asuransi umum, mungkin tahun ini saya tertarik memeroleh pengalaman baru di perusahaan asuransi jiwa khususnya mereka yang mengoperasikan perangkat lunak aktuaria seperti Prophet atau AXIS. Keduanya tidak bisa dimiliki oleh perorangan sehingga proses belajar hanya dapat dilakukan di industri. Dengan demikian, kompetensi saya meningkat untuk bisa bekerja di perusahaan asuransi mana saja sebagai calon aktuaris 4.0.
Itulah resolusi saya di tahun 2020 ini. Saya berusaha membuatnya lebih simpel, spesifik, dan realistis sebagai misi yang bisa langsung dieksekusi. Untuk mencapainya, saya harus berusaha lebih keras dan berikut adalah misi saya terkait.
- Tidur lebih malam dan bangun lebih pagi.
- Lebih banyak mengorbankan hari libur untuk belajar.
- Terus menambah wawasan di waktu luang.
- Mengurangi durasi bersenang-senang, termasuk mengakses jejaring sosial.
- Menggunakan waktu dengan lebih efektif dan efisien.
- Menerima lebih banyak kritik, saran, dan wejangan dari pihak lain.
Semoga resolusi saya tidak sebatas menjadi angan-angan, tetapi bisa menjadi kenyataan. Untuk itu, saya mohon doa dan dukungannya dari para pengunjung BreakRow agar semuanya bisa tercapai. Terima kasih telah membaca dan semoga menginspirasi.

2 Komentar
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.
Luar biasa! Semoga terwujud semua resolusimu.
Amin, makasih, Mbak.