Coretan Kecil


Hal yang paling menyakitkan dari sebuah hubungan adalah menunggu kabar yg tak kunjung datang. Menanti sebuah jawaban yg tak kunjung memberikan. Semua seakan terbius dengan dirinya yang sebentar menghilang di telan waktu kehidupan. Cinta ini padanya, seakan menjadi fenomena utama dalan drama keduniaan. Seakan cinta ini yang selalu menyelimuti element kehidupan. Tak lain dan ada yg bisa menggantikan element itu. Karena element yang paling menguatkan adalah kamu seorang.
Namun, apakah aku berhak atas dirimu. Yang aku pun tak berhak atas diriku. Diriku, dirimu adalah hak sang pencipta yang menghidupkanku. Aku tak berhak atas apa yang aku punya. Karena semua adalah milik-Nya yang suatu saat akan kembali pada-Nya.
Aku berharap pada Allah, agar mempertemukan ku pada sosok yang tepat di waktu yang cepat. Namun, kembali lagi, kehendak itu hanyalah milik Allah. Kita hanya bisa berharap dan berdoa sembari mencari dan memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik.
Biarlah cerita cinta ini akan menjadi sebuah melodi indah dalam lantunan lagu yang selalu ku larikkan bersama dengan dendangan musik yang menyayat hati. Biarlah tulisan ini menjadi sejarah yang akan membawaku untuk mengingat betapa cintanya diriku padamu di suatu saat nanti.
Kau harus tau, bahwa cintaku pada mu tak akan abadi. Karena cinta abadiku hanya pemiilik sanubari hati.
Aku berharap dihati kecilku ini, kau mampu menjadi sosok yang membuatku menjadi orang bahagia di sini. Meskipun tingkah lakumu yang selalu membuatku hancur, namun perasaan ini tak teralihkan menjadi antonim kata.
Aku sedang jatuh cinta pada mu yang tak tau apakah kau juga jatuh hati padaku.
Aku sedang merangkai kata untuk sang pujaan hatiku. Tapi aku pun tak tau, apakah kau menyadari dan menginginkanku untuk menjadi pujaan hatimu.
Mungkin perasaan ini terkesan lelucon bagimu
Seorang wanita yang mencintai seorang lelaki yang sudah lama kenal, yang hanya mengenal sebatas teman dekat. Aku pun bingung, apa yang membuatku mencintaimu, hingga ku menyempatkan setiap bait selalu memuja namamu. Aku bukan seorang penulis. Namun, ketika hatiku membicarakanmu melalui tulisan, itu membuat kertas putih nan bersih berubah menjadi coretan hitam dan tak cukup untuk mendeskripsikan kebaikanmu.
Aku pun tak tau, apa aspek yang membuatku terpesona padamu. Rasa itu tiba-tiba datang merasuk pada setiap dinding hati.
Tulisan ini, akan menjadi saksi dan bukti akan perasaan gundah pada hari ini.
Karena terlalu lama ku menunggumu yang begitu jauh untuk mendekatkan diri padaku.
Biarlah cinta ini hanya akan terkubur dalam lembaran tulisan yang akan menjadi debu dan usang.
Biarlah perasaan ini akan menjadi guyonan yang tak akan pernah padam
Mencintaimu adalah seni ku untuk menuliskan hati yang telah tersakiti oleh mu.
Coretan cinta untuk sang surya hati
Surabaya, Ahad,06 Oktober 2019