Manusia Kuat “Katanya”
Tak terasa air mata ini menetes, ketika mendengar motivasi mereka yg begitu menyentuh hati, aku tau, bahwa itu adalah sebuah motivasi yang hadir untuk menguatkan diriku agar selalu bertahan untuk menghadapi segalanya. Allah itu baik, sedang mengujiku, untuk menjadi sosok yang kuat dengan segala luapan yang ada.
Ketika seperti itu, aku hanya membutuhkan seseorang yang mengerti tentangku, memberikan kehadirannya untuk raga ini bersamaku. Menyertai setiap keringat pikiranku yang selalu menghujam.
Aku kuat, orang lain yakin, kalau aku adalah orang kuat, sehingga mereka tidak segan-segan untuk melemahkan setiap langkah ku dengan perkataan mereka.
Ya, yang aku butuhkan saat ini adalah sebuah dukungan. Namun, apa yang aku dapatkan. Tidak lain adalah bukan sebuah kepedulian, tapi adalah sebuah ejekan dengan memberikan nasihat2 dan petuah yang bulshit yang anak kecil pun bisa melakukannya. Bukan nasihat yang aku butuhkan, bukan kata bijak yang aku inginkan. Namun, kehadiran kalian lah, dan kepedulian kalian dgn menanyakan diriku yang selalu sendiri ini.
Mungkin aku terlalu egois, dengan melihat semua orang harus menuruti perkataanku. Mungkin aku terlalu jahat memaksakan semua orang untuk peduli denganku. Ya begitulah.
Mungkin suatu saat aku akan menjadi seseorang yang lupa akan kepedulian, lupa akan kebaikan. Karena terlalu banyak anggapan bahwa aku adalah orng yang berjasa.
Ayolah, semangat. Hidup bukan persoalan tentang kamu, dan mereka. Tentang sempro dan skripsi. Masih ada banyak hal yang harus kamu urus untuk menjadi orang yang bermanfaat.