2020 Resolution : Happiness Comes First

Julita Hasanah
27 Januari 2020 15:27
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

“You Have No Limit, Yes You Do!

Beberapa deret kata yang terpampang di dinding kamar sejak setahun lalu. Bukan omong kosong, tapi itulah janji pada semesta saat menyambut tahun baru 2019 silam. Janji yang lahir dari titik nadir hidup. Sempat berada pada satu “tangga” hidup yang getir, membuatku putus asa berbulan-bulan lamanya. Ajaibnya di waktu yang sulit itu, Tuhan mengulurkan kasihnya menyelamatkan diri ini.

Aku bangkit seketika, berdiri tangguh, berlari kencang. Bak wonder woman yang punya segudang power, aku menuliskan kata-kata itu besar-besar di dinding kamar, agar diri tak pernah lupa bahwa wanita tak perlu merasa dibatasi dalam meraih asa.

Boom ! Benar adanya, 2019 adalah kisah yang penuh warna. Tuhan sungguh Maha segalanya. Sederet resolusi yang aku tulis beberapa jam sebelum pergantian tahun terealisasi. Dapat mengakhiri kontrak kerja dengan baik, memulai studi magister dengan beasiswa tepat waktu, salah satu karya berhasil dibukukan, beberapa pencapaian dalam ajang kepenulisan, proses akademik yang sesuai dengan rencana, hingga target finansial yang diluar dugaan bisa digenggam sempurna.

Lagi-lagi Tuhan Maha segalanya.

Lalu kupandangi coretan resolusi yang telah terealisasi, kupandang- pandangi tak henti-henti. Bangga, terharu, sedikit ragu dan tiba-tiba rasa penyesalan menyelinap hingga berakhir tangis dalam diam. Tanpa mengurangi rasa syukur, aku sadar betul banyak pengorbanan yang rela ditukar untuk menggapai berbagai bintang. Waktu, tenaga, perasaan, dan pengorbanan dikuras habis setahun belakangan.

Rasa bersalah bergetar saat kembali mengingat cukup banyak momen yang tergadai, waktu istirahat yang tersita, hingga kesehatan yang seringkali terlupa.

Bukankah percuma jika “berhasil” tapi keji pada diri sendiri?

New Year, New Me

2019 bersama suka dan dukanya sangat bijaksana untuk disudahi. Tahun ini adalah masa dimana aku tak sudi kehilangan lagi. Pengalaman merubah cara pandangku akan resolusi.

Resolusi kini tak lagi diisi dengan pencapaian,pembuktian diri dan sederet ambisi, tetapi tentu akan lebih pas jika dipenuhi kebaikan untuk kebahagiaan diri dan orang-orang terkasih.

2020 tak boleh disiakan tanpa ampun, maka deretan kata di dinding kamar sudah saatnya direvisi.

“You Have No Limit, but Happiness always be Priority”

Sebuah komitmen baru. Si ambisius kini berkeyakinan bahwa kebahagiaan adalah sebuah prioritas. Menurutku kebahagiaan bisa diartikan dengan diri yang utuh, tak ada kerja rodi pemuh waktu, dan tak ada usaha yang super berlebih dalam meraih sesuatu. Konsekuensinya beberapa mimpi ke depan perlu dikompromi dengan waktu, energi, dan kapabilitas sebagai seorang anak sulung pengganti Ibu.

It’s gonna be pretty hard

Well, setelah puluhan tahun baru kali ini resolusi menjadi sangat sederhana. Here we go.

Happy Me, Healthy Me

sumber : https://adventistai.lt/sveiktos-seminaras-vilniuje/

Seringkali karena segudang deadline, kesehatan selalu jadi korban. Waktu tidur abnormal, pola makan tidak teratur dan absen olahraga menjadi akibat karena kegiatan yang padat. Alangkah bijaksana, jika resolusi tahun ini disisipi janji untuk menjaga kesehatan lebih baik dari tahun lalu.

Merampingkan kegiatan, menyusun jadwal olahraga rutin, pola makan yang disiplin hingga istirahat yang teratur. Karena sekali lagi, I am not Wonder Woman yang punya kekuatan super, yang bisa tumbang dengan mudah jika tak ada komitmen menjaga sehatnya diri.

Do (More) Travelling and Shopping Books

Membiarkan waktu terlewat begitu saja adalah dosa tahun lalu harus dibayar tuntas. Kuliah dan tanggung jawab lainnya harus diatur sedemikian rupa agar punya quality time dengan orang-orang sekitar dan diri sendiri.

Tahun ini wajib melahirkan segudang pengalaman baru, salah satunya dengan travelling. Aku menargetkan one week one vacation. Setiap minggu minimal berkesempatan berkunjung ke satu tempat baru.

Selain itu, untuk merealisasikan “me time” yang berkualitas, sejumlah budget memang sengaja disiapkan untuk membeli buku lebih banyak dari tahun lalu. Books are such a special thing for me karena benar-benar berfungsi sebagai stress reliever. Jadi kalau ada buku yang highly reccomended, I’ll be glad if you share with me.

(Absolutely) More Family Time

Dua tahun belakangan jiwa seolah runtuh. Kehilangan Ibu meredupkan semangat hidup, entahlah tapi saat orang tersayang meninggalkan kita. Semua hal, bahkan segala sesuatu yang indah berubah jadi kelam. Pelangi berwarna serasa kelabu, sinar senja menjadi duka.

Masa kehilangan menjadi semakin berat karena saat itu juga merupakan masa transisi dari kuliah ke dunia “nyata” ditambah dengan struggle untuk mengantongi gelar awardee LPDP. Masa itu sampai hati membuatku merasa “less woman” . Merasa aku ini kurang perempuan karena dituntut setegar dan sekuat itu, merasa kurang perempuan karena beban yang membatu.

Lagi-lagi Tuhan Maha segalanya.

Kehadiran tiga malaikat yang sangat suportif, Bapak dan dua orang adik laki-laki membuat energi hidup bersemi setiap hari. Kalau ada yang tanya makna mereka bertiga buatku, enggak ada kata-kata yang bisa menggambarkannnya.

Terima kasih Bapak sudah memberi ridho anak perempuan satu-satunya melangkah sejauh ini.

Terima kasih dek, dengan caranya bisa mentransfer energi positif untuk tak henti melangkah.

Dengan sangat bangga, Aku ingin mempersembahkan banyak waktu yang tak terbatas untuk kalian di tahun 2020 ini.

Kita bakal sama-sama terus ya.

Aku rasa resolusi memang merupakan hal yang penting untuk memulai pergantian tahun. Resolusi bisa diibaratkan sebagai sebuah “roda penggerak” dalam menjalani hari-hari setahun penuh ke depan.

Intinya setahun ke depan ingin aku jalani sebagai aku yang baru, aku yang lebih memaknai waktu, dan tak menggebu-gebu. Dan inilah resolusiku.

Share Your Story

Yuk bagikan resolusi kalian di breakrow.com. Breakrow adalah platform social blogging kekinian yang sangat friendly karena penggunaannya yang lebih dari mudah.

Tinggal klik dan bagikan ceritamu, karena dunia menanti !


  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •