Seperti perawan, seberang jalan masih kuyup
373
1Kamu harus login untuk menyukai postingan ini
Seorang bertubuh tambun usai didudukkan di sebuah kursi, berjalan menuju sebuah bilik tanpa jendela. Rambut gondrong ikalnya yang berwarna perak keemasan larung seiring tetesan peluh yang menyala di permukaan kulitnya. Gadis kecil di sudut ruangan segera membuntuti kepergian pria bermata menyala itu, lalu mendudukkan diri di kursi yang sama.
Kata Ibu, mereka yang sedang berada di depanku pemarah dan menakutkan.
Tidak.
Mereka malah menyenangkan seperti yang ada di layar tivi.
“Siapa yang beli kamu bombon?” Seorang pria bertubuh gagah menunjuk permen tangkai di tanganku
“Ibu.”
“Ibu bilang apa sama kamu?”
“Tidak ada.”
“Ada pisau di dada Bapak. Siapa yang buat?”
“Saya.”
“Kenapa?”
“Karena di dada Ibu, juga ada pisau.”