Tentang Pernikahan

Ratna Widayati
19 Juli 2020 21:11
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Menikah dan pernikahan adalah dua hal yang mengerikan bagiku awalnya. Secara ya, kita sebagai perempuan harus menyerahkan segalanya. Iya, ‘segalanya’ yang kita punya untuk suami kita. Suami?? seorang lelaki yang tak tahu siapa dan mengapa kita harus??? ohh Tuhan……TIDAAKKKK!!!!!! Itulah pikiran ku sebagai seorang perempuan 24 tahun kala itu.

Tetapi, Bapak saat itu bertanya begini “Jadi recana nikah sama siapa sebenernya??”. Pertanyaan itu adalah akibat dari ketidakpastianku, lebih tepatnya kebimbanganku pada perasaanku sendiri. Diantara belum siap, belum menemukan seorang yang sempurna untukku, atau apalah aku tak tahu. Aku bingung pada diriku sendiri.

Banyak ku berbicara dan bertanya pada teman-temanku yang sudah menikah, diantara pertanyaan yang kutanyakan saat itu: mengapa memutuskan menikah di umur segini? bagaimana kamu siap menghadapi pernikahan? apa saja yang harus dimiliki orang yang bakal menjadi calon teman seumur hidup bagi kita? dan banyak hal lain yang ku tanyakan dan ku bahas bersama teman-teman. yaaahhh tidak hanya satu, buanyakkk….

Akhirnya sampai ku pada kesimpulan. Pertama, mengapa memutuskan menikah di umur segini? umur itu tidak menjadi tolok ukur kesiapan untuk menikah. Jika sudah siap dan sudah merasa mampu untuk menikah, ya menikah saja. Menikah itu tuntunan agama, jika kau jalankan, Allah janjikan pahala untukmu. Simple kan?. Kedua, bagaimana kamu siap menghadapi pernikahan? tidak ada seorangpun yang merasa siap untuk menikah, bahkan orang yang sudah punya pekerjaan, rumah dll pasti merasa belum siap untuk menikah. Karena siap itu bukan tentang materi dan sesuatu yang dapat dilihat oleh mata tapi siap secara mental. Dan siap secara mental sangat didukung oleh pengetahuan agama yang baik. Jadi cobalah sholat meminta petunjuk. Ketiga, apa saja yang harus dimiliki orang yang bakal menjadi calon teman seumur hidup bagi kita? agama, itu yang utama. Seorang lelaki yang tahu aturan agama, tak akan menyakiti istrinya secara psikis ataupun fisik. Itu yang terpenting ketika memutuskan hidup bersama dengan seseorang.

Dari beberapa pertanyaan itu, akhirnya kumantapkan pilihan. Bismillah. Dan saat ini usia pernikahanku 4 tahun lebih, semoga Allah karuniakan pada kami putra putri soleh dan solehah.


  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •