Tugas manusia di Bumi, gak cuma jadi khalifah!
Bismillahirrohmanirrohiim,
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat malam teman-teman, kali ini aku mau sharing cerita aja sih.
Dulu waktu di pondok, ada ustadzah yang bilang gini, “Manusia itu, selama hidupnya akan tetap berstatus santri (pencari ilmu) hingga waktu dimana Allah subhanahu wa ta’ala memanggilnya pulang”
Sejak itu aku berpikir dong, berarti amanah yang di kasih Allah ke kita saat penciptaan kita, ialah untuk mencari ilmu. Berarti, fitrah manusia itu “haus” ilmu. Jadi, selama kita jadi manusia kita gaboleh cepet puas sama ilmu yang kita dapat. Setelah itu, jadi keingetan lagi kan peribahasa yang bunyinya gini “Padi semakin berisi, semakin merunduk” yang maknanya, semakin seseorang otaknya makin penuh sama ilmu, maka dia bakalan semakin merasa rendah hati gitu. semakin dia nyadar bahwa, ilmu yang dia dapat mungkin baru seujung jari, makiin sadar bahwa emang ilmu Allah itu udahlah gabisa keitung. Jadi, kayak semakin sadar diri gitu loh “Sebenernya emang kita tuh siapa di muka bumi ini?” jadi, gaada tuh alasan-alasan untuk kita berbuat “sok” jago, “sok” pinter, “sok” berkuasa, “sok bisa segala hal” apalagi nyombongin diri sendiri. padahal, tau gak sih, ternyata sombong itu jubahnya Allah.
Jadi, setelah itu aku kayak menyadari sesuatu gitu loh. berarti kalo kita nemuin orang yang masih bersifat angkuh lah, sombong lah, mungkin halusnya adalah dia mudah puas terhadap ilmu yang dia dapatkan makanya dia jadi orang yang gatau terimakasih sama Allah. ibarat pepatah “Dikasih hati, malah minta jantung” udah baik-baik Allah kasih kita sebagian ilmunya, eh, malah jubah kehormatan Allah diambil jugak. parah banget, gak sih?
Semoga, kita semua ga termasuk ke dalamnya ya temen-temen. Karena, kayak kata Allah, “Telah aku hamparkan” jadi, ilmu itu luas banget gais.. di seluruh hamparan bumi itu bisa kalian cari ilmunya dan tolong jangan persingkat persepsi temen-temen tentang ilmu yang cuma sebatas hal yang bisa temen-temen dapetin dari sebuah instansi berjudul “Sekolah” atau “Universitas” karena ilmu itu lebih complex dan beraneka macam bentuknya. Dan ga melulu di keluarkan dari mulut sorang yanng kita sebut “Guru” atau “Dosen” atau “Ustadz dan Ustadzah” atau “Kyai” walaupun pada ujungnya gaada salah dan lebih baik kita crosscheck juga dengan diskusi bareng mereka.
Ilmu bisa kita dapetin dari berbagai cara, bisa dari pengalaman baik pengalaman pribadi maupun orang lain. Bisa dari orang lain dari yang mungkin kondisi ekonominya lebih beruntung dari kita sampe ke orang yang kurang beruntung dari kita. Bisa juga dari orang yang umurnya lebih tua dari kita sampek ke yang lebih muda dari kita. jadi inget kata murabbi atau semacam kakak mentor gitu sekitar 2 pekan lalu. “Umur seseorang itu tidak bisa jadi ukuran seseorang untuk bersikap dewasa dan ga bisa dijadiin untuk mengukur kadar ilmunya.”
Contoh nyata, masih banyak banget orang-orang yang umurnya lebih tua menyepelekan nasihat atau ilmu yang diberikan seseorang yang lebih muda dari mereka. “Ga usah nasehati orang tua, masih kecil jugak!” atau ” Ga usah sook pinter, gua lebih tua dari lu!” dan lainnya. Padahal, sadar atau nggak, ilmu itu bisa dimasukkan ke dalam golong sumber daya yang diperbaharui loh! sadar atau enggak seiring waktu berjalan, semakin jaman itu modern, maka ilmunya juga semakin modern, loh! banyak bermunculan paham-paham baru. Kecuali, kalo ilmunya berlandaskan Al-Qur’an yang gaakan pernah bisa berubah tuh isinya, kan penulisnya langsung yang jagain. Lagipun, waktu menurunkan ayat-ayatNya, Allah itu udah nulis dari jaman belom ada manusia ampe ntar mansia pada gaada lagi di muka bumi. dalam kata lain, Al-Qur’an itu gaada tanggal kadaluarsanya.
Oke, kayaknya obrolannya mulai ngalur ngidul ya temen-temen wkwk. mohon maklum dan dimaafkan sajalah.
But, intinya. ilmu itu luas dan gaakan pernah habis gais. ilmu itu ada dimana-mana kalo kalian mau belajar dan mempelajarinya. jadi, jangan pernah merasa puas sama ilmu yang udah temen-temen dapetin, atau kalian akan menyesal saat ajal kalian tiba. oh, iya. jangan lupa juga untuk mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang kalian punya. Karena keberkahan dari sebuah ilmu ialah ketika kalian mengaarkannya pada orang lain dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, jangan takut salah, karena kita gaakan tau kebenaran tanpa kita mengetahui kesalahannya.
Sekian, tulisan ini saya akhiri.
Semoga bermanfaat dan ada pelajaran yang bisa temen-temen ambil.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh 🙂
-Shalshaf