Bikepacking Lebih Bermakna dengan Menyusuri Jalan Pos Raya
Rambut sama hitam, tapi hati orang siapa yang tahu. Mungkin pepatah ini yang tepat saya gunakan sebagai kalimat pembuka untuk menggambarkan sebuah resolusi.
Resolusi setiap orang pastinya berbeda-beda, dan kita tidak akan tahu resolusi yang sudah mereka punyai atau rencanakan jika kita tidak menanyakannya. Walaupun memang, jika kita bertanya, seringnya seseorang merasa enggan untuk menceritakannya. Karena, resolusi seperti doa kita kepada Tuhan. Tidak terdengar dan tidak terucapkan. Hanya ungkapan dalam hati dan kebulatan tekad untuk mencapainya.
Saya pun begitu, resolusi seperti curahan hati kepada Sang Pemilik Rencana, Pemilik Rezeki, dan Pengabul Do’a, Allah SWT. Jadi, apakah saya tidak akan menuliskan resolusi saya di sini? Atau, apakah saya malah akan merahasiakannya sampai akhir tahun 2020?
Jawabannya, Tentu Tidak.
Saya malah akan menceritakannya melalui breakrow.com. Karena, bukan berarti saya membocorkan rahasia saya sendiri yang sudah saya ceritakan kepada Tuhan. Tapi, saya ingin doa yang saya panjatkan kepada Allah SWT, juga diketahui oleh semua orang agar mereka tahu dan akhirnya mendoakan kelancaran terlaksananya resolusi saya di tahun 2020.
Alasan ini mungkin karena saya pernah membaca buku ciptaan Prof. Yohanes Surya, yang berjudul ‘Mestakung,’ yang berarti Semesta Mendukung.
Jadi, tidak salah juga kalau misalkan kita menceritakan keinginan atau rencana kita kepada semua orang. Karena, semakin banyak orang tahu, semakin banyak juga yang mendoakan kita. Jadi, doa kita kepada Tuhan tidak hanya terucap dari mulut kita sendiri, tapi didukung juga oleh doa-doa dari semua orang yang tahu tentang resolusi kita.
Makanya, melalui breakrow.com saya ingin menceritakan resolusi saya di tahun 2020 agar semakin banyak orang yang membaca, semakin banyak orang yang tahu, dan tentunya semakin banyak orang yang mendoakan. Semoga, semakin banyak doa semakin cepat juga terkabul. Aamiin.
Bidang pekerjaan yang setiap orang geluti pastinya berbeda-beda, apalagi terkait dengan passion. Banyak orang yang melakukan suatu bidang, hobi ataupun kesukaannya ya karena alasan sebuah passion ini. Kalau saya, passion saya adalah dalam bidang menulis. Travel writing adalah bidang dan passion yang sekarang sedang saya jalani. Travel writing atau menulis cerita perjalanan menurut saya termasuk hal yang mudah, karena yang saya tuliskan adalah pengalaman saya sendiri. Tanpa direka atau hanya diimajinasikan, tapi mengalir saja sesuai apa yang telah saya lakukan.
Traveling dengan menggunakan kereta api, mobil, bus, apalagi pesawat terbang pastinya sangat nyaman. Kita hanya tinggal duduk dan bisa tidur dengan nyenyak sampai kota tujuan. Tapi, menurut saya, kekurangannya adalah kita tidak bisa berhenti di setiap kota untuk melihat keindahannya dan berinteraksi dengan orang-orang baru. Kedua hal ini yang sangat penting dalam sebuah traveling.
Makanya, saya lebih memilih traveling menggunakan motor, atau biasa disebut bikepacking. Saya mulai ketagihan bikepacking ketika saya pertama kali mempunyai motor. Memang saya tidak langsung melakukan perjalanan jauh. Tapi, saya mulai bikepacking di daerah dimana saya tinggal, yaitu di Banten. Saya mulai menyusuri pantai-pantai di Banten, mulai dari pantai bagian barat sampai selatan, yaitu mulai dari Pantai Anyer sampai Pantai Sawarna. Keliling pantai-pantai di daerah Cilegon, Merak dan sekitarnya juga sudah saya lakukan.
Semakin jauh saya menyusuri suatu daerah, semakin beragam lingkungan, bahasa, dan keindahan alam yang saya temukan. Semenjak itu, saya menjadi tahu juga bahwa setiap daerah dan pantai di Banten yang saya datangi dan lalui ternyata mempunyai karakteristik yang berbeda-beda walaupun dalam satu wilayah.
Semakin ingin mengenal suatu daerah, saya kemudian bikepacking lebih jauh lagi. Saya kemudian bikepacking ke daerah Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, yaitu ke Pantai Cimaja. Saya memang suka pantai, dan pantai yang biasa saya datangi adalah pantai-pantai yang memang sudah dikenal oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara, dan mempunyai keunikannya sendiri. Ya, seperti Pantai Cimaja ini yang pantainya dipenuhi oleh bebatuan granit dan terkenal dengan surfing spot-nya. Tidak salah, pantai ini sering dikunjungi oleh para surfer dunia dan juga digunakan untuk kompetisi surfing bertaraf internasional.
Bikepacking ke daerah lain, yang merupakan bukan daerah pantai adalah saat saya menuju Bogor melalui Jakarta. Di kota ini saya ingin lebih mengenal daerahnya yang sering disebut sebagai kota hujan beserta kuliner-kulinernya. Dan, ternyata memang benar, walaupun tidak ke daerah pantai, tapi bikepacking saya ke kota hujan ini memberikan banyak pengalaman berharga. Apalagi, ketika saya ke Baduy, banyak hal yang didapat. Sepertinya sikap orang-orang terhadap lingkungan akan berubah setelah mereka datang ke Baduy. Mereka akan lebih menjaga dan semakin mencintai alam sekitar.
Nah, untuk resolusi di tahun 2020 ini, saya ingin lebih mengenal daerah lain dan sejarah yang ada di Indonesia. Saya tidak ingin hanya seru-seruan main ke pantai atau kuliner-an saja, tapi saya ingin perjalanan saya lebih bermakna dan memberikan pengetahuan. Jadi, saya berencana untuk bikepacking dengan menyusuri Jalan Pos Raya atau Postweg yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Daendels pada masa Pemerintahan Belanda dulu.
.
Perjalanan saya akan disesuaikan dengan jalur yang ada di peta Monumen Titik Nol Km Anyer – Panarukan di daerah Cikoneng, Anyer, Banten. Di daerah ini juga terdapat Mercusuar Tertua di Indonesia. Daerah Cikoneng – Anyer memang daerah yang cukup bersejarah. Malah, hancurnya Keraton Kaibon dan Keraton Surosowan juga didasarkan atas menolaknya Sultan Maulana Hasanudin, yaitu Sultan Banten pertama, dan Sultan Maulana Yusuf, sebagai Sultan Banten ke-21, untuk menyetujui dan melanjutkan proyek Jalan Anyer-Panarukan ini.
Nantinya, bikepacking saya akan berakhir di Monumen 1000 Km Anyer- Panarukan di daerah Wringin Anom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Monumen ataupun daerah ini tentunya masih asing di telinga saya sekarang. Tapi, setelah nanti saya sampai di sana, pastinya akan banyak pengetahun dan pengalaman yang saya dapatkan.
Saya akan menceritakan pengalaman bikepacking saya ini melalui blog, artikel, dan mungkin juga buku yang pastinya sangat menarik. Jadi, please breakrow.com dan para pembaca, doakan dan beri saya semangat untuk melakukan rencana Bikepacking Anyer – Panarukan di tahun 2020 ini. Terimakasih.
3 Komentar
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.
[…] referensi yang pernah saya baca, saya kemudian menuliskan resolusi tersebut dengan judul ‘Bikepacking lebih Bermakna dengan Menyusuri Jalan Pos Raya.’ Suatu kepuasan tersendiri bagi saya bisa menyelesaikan tulisan tersebut dan membagikannya. […]
Wah.. terimakasih banyak.
Aamiin
Amazing,,,
Aaamiiin ya rabbalalamiin..
Semoga terlaksana.. ?